SELAMAT DATANG DI HALAMAN KOMUNITAS KEANGKATAN LAUTAN & MARITIM
Alamat : Jalan Pulau Galang Raya Kelapa Gading Barat Jakarta Utara Indonesia.
Mobilphone :
+6281244581965, e-mail : uninesia@gmail.com
SEJARAH DUNIA MEMBUKTIKAN BAHWA : " KECIL ANGKATAN LAUT SUATU NEGARA, MAKA LEMAH NEGARA ITU ----- BESAR ANGKATAN LAUT SUATU NEGARA, MAKA KUAT NEGARA ITU "

Senin, 18 Juni 2012

NAVY AS A FORCE FOR GOOD


Uninesia, Jakarta - Dalam naval and maritime thought yang berkembang, kini dikembangkan pemikiran tentang Navy as a force for good. Pemikiran itu tidak lepas dari perubahan filosofi Angkatan Laut dari what we can do at sea menjadi what we can do from the sea to shore/littoral. Navy as a force for good juga tak bisa dilepaskan dari karakteristik yang hanya dimiliki oleh Angkatan Laut, yaitu naval presence di mana saja dan kapan saja.



Pemikiran tentang Navy as a force for good bisa dilihat dalam dokumen A Cooperative Strategy for 21st Century Seapower yang disusun secara bersama oleh U.S. Navy, U.S. Marine Corps dan U.S. Coast Guard. Dalam dokumen itu kata kuncinya adalah Security…Stability…Seapower......!!! Digarisbawahi bahwa United States Seapower is a force for good, protecting the nation’s vital interest even as it joins with others to promote security and prosperity across the globe.


Dari situ tergambar jelas bahwa Angkatan Laut adalah kekuatan utama suatu negara maritim, yang dapat melakukan apa saja guna mengamankan kepentingan nasional. Mulai dari misi yang sifatnya benign (istilah yang dipakai Royal Navy) alias other than war (terminologi U.S. Navy) hingga misi perang. Singkatnya, Angkatan Laut adalah pelindung suatu bangsa, termasuk di dalamnya pelindung way of life. Tidak aneh bila dikatakan seapower protect the American way of life. Contohnya sangat gamblang, seperti melindungi SLOC di Teluk Persia dan Laut Merah yang merupakan jalur minyak dia. Kita sama-sama tahu bahwa salah satu way of life mereka adalah boros bahan bakar, tak aneh bila negeri itu konsumsi 55 persen minyak dunia.


Kalau kita tarik ke dalam konteks Indonesia, Navy as a force for good sebenarnya sebagian sudah dipraktekkan oleh Angkatan Laut kita. Contoh paling nyata dan dinyatakan oleh bangsa ini adalah operasi kemanusiaan, baik itu Surya Baskara Jaya (SBJ) maupun operasi lainnya. Contoh lain yang dirasakan oleh bangsa lain, walau kadang sebagian tak mau mengakui, adalah kemampuan kita memberikan rasa aman di perairan yurisdiksi yang menjadi SLOC internasional. Memang kita belum mampu menjamin 100 persen, tapi kondisi keamanan maritim di perairan kita saat ini jauh lebih baik dari lima tahun ke belakang.

Tantangan ke depan bagi kita bagaimana mengeksplorasi Navy as a force for good dalam cakupan yang lebih luas. Angkatan Laut haruslah menjadi kekuatan yang selain mengamankan kepentingan nasional, juga dirasakan kehadirannya di kawasan. Kita hendaknya mulai berpikir bagaimana caranya negara-negara lain di kawasan berpikir bahwa eksistensi kekuatan Angkatan Laut kita dibutuhkan pula oleh mereka. Dengan cara demikian, diharapkan secara tidak langsung pembangunan kekuatan kita tak dipandang sebagai ancaman oleh mereka.


Sepanjang yang kita ketahui, ada semacam pemikiran alam bawah sadar mereka bahwa Indonesia dengan Angkatan Laut yang kuat bisa membuat mereka tidak bisa tidur pulas tiap malam. Terkesan seolah-olah bahwa pembangunan kita merupakan ancaman bagi mereka. Padahal kalau kita mau jujur berhitung, pembangunan kekuatan kita lebih untuk mengamankan kepentingan nasional kita, khususnya di wilayah yurisdiksi sendiri. Memang terkadang terminologi kepentingan nasional itu luas dan multitafsir, tapi sepertinya sulit bagi Indonesia untuk berada pada posisi itu. Sebab kita bukan kekuatan dunia yang dapat dengan seenaknya mengatur dunia atas nama kepentingan nasional.

Karena sebagian besar dari kita sepakat bahwa Indonesia adalah kunci stabilitas kawasan, Angkatan Laut ditantang untuk bekerja mewujudkan hal itu dalam bingkai kepentingan nasional kita. Karena slogan Navy as a force for good harus dimaknai dalam bingkai kepentingan nasional setiap bangsa. Orang Amerika bilang Navy as a force for good dalam kepentingan dia, artinya stabilitas dan kesejahteraan yang menguntungkan dirinya. Indonesia harus memaknai Navy as a force for good dalam bingkai kepentingan nasionalnya juga. Bahwa ada konvergensi antar kepentingan nasional berbagai bangsa, itu hal yang lumrah. Termasuk dalam hal stabilitas kawasan, karena hal itu merupakan kebutuhan bersama. Dan kekuatan yang bisa dan harus mewujudkan stabilitas kawasan di laut adalah Angkatan Laut, bukan kekuatan sipil bersenjata revolver, SS-1 dan sejumlah senapan serbu lainnya, bahkan kapal sipil bersenjata...........!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar