SELAMAT DATANG DI HALAMAN KOMUNITAS KEANGKATAN LAUTAN & MARITIM
Alamat : Jalan Pulau Galang Raya Kelapa Gading Barat Jakarta Utara Indonesia.
Mobilphone :
+6281244581965, e-mail : uninesia@gmail.com
SEJARAH DUNIA MEMBUKTIKAN BAHWA : " KECIL ANGKATAN LAUT SUATU NEGARA, MAKA LEMAH NEGARA ITU ----- BESAR ANGKATAN LAUT SUATU NEGARA, MAKA KUAT NEGARA ITU "

Jumat, 22 Juni 2012

PRESTASI YANG SANGAT “MEMBANGGAKAN” INDONESIA


Uninesia, Jakarta - Setelah melakukan penelitian dan pengawasan selama tiga bulan, pada 5 Maret 2008 yang lalu U.S. Coast Guard saat itu mengeluarkan Port Security Advisory. Dalam terbitan itu, dimana Indonesia yang selalu dan selalu membanggakan diri bahwa nenek moyangnya seorang pelaut menduduki prestasi “membanggakan” bersama 5 negara Afrika. Kita bilang “membanggakan........????tahukah anda...., bahwa kita salah satu negara yang keamanan maritimnya sangat jelek. U.S. Coast Guard bilangcountries are not maintaining effective anti-terrorism measures. Singkatnya, kita tak comply dengan International Ship and Port Security Code (ISPS) Code.



Dari hampir sekitar 300 pelabuhan kita, yang comply dengan standar keamanan U.S. Coast Guard cuma 16. Jadi 16 pelabuhan itu masuk kategori with exception. Pelabuhan mana saja tuh......?

1. Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
2. Terminal Multi-Purpose Belawan
3. Terminal Minyak Caltex Dumai
4. Jakarta International Container Terminal
5. Pelabuhan UP II Pertamina Dumai
6. Pelabuhan UP V Pertamina Balikpapan
7. Pelabuhan PT Badak Bontang NLG
8. Terminal PT Indominco Mandiri Bontang (Bontang Coal Terminal)
9. Pelabuhan PT Multimas Nabati Usaha (di mana yah?)
10. Pelabuhan Pelindo I Dumai
11. Pelabuhan UP II Pertamina Jakarta
12. Pelabuhan PT Pupuk Kaltim Bontang
13. Pelabuhan PT Terminal Petikemas Surabaya
14. Semarang International Container Terminal
15. Terminal Senipah Total E&P Indonesia, Balikpapan
16. Terminal Konvensional Pelindo II Jakarta


Dari situ tercermin bahwa Departemen Perhubungan tidak bekerja banyak buat keamanan terminal di Indonesia. Padahal mereka itu kan regulator. Pelindo juga begitu, selama ini kan mereka juga regulator pelabuhan (sebelum Undang-undang No.17 Tahun 2008 berlaku). Kalau kita perhatikan daftar 16 pelabuhan yang comply, kebanyakan kan punya swasta plus Pertamina. Yang punya Pelindo cuma sedikit.


Itulah cerminan bahwa bangsa ini tidak peduli dengan domain maritim. Karena itu, tak heran bila kita juga termasuk “berprestasi” dalam soal keamanan maritim. Hanya 16 pelabuhan yang comply itu adalah bukti prestasi kita. Memang betul...yang pelaut cuma nenek moyang kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar