SELAMAT DATANG DI HALAMAN KOMUNITAS KEANGKATAN LAUTAN & MARITIM
Alamat : Jalan Pulau Galang Raya Kelapa Gading Barat Jakarta Utara Indonesia.
Mobilphone :
+6281244581965, e-mail : uninesia@gmail.com
SEJARAH DUNIA MEMBUKTIKAN BAHWA : " KECIL ANGKATAN LAUT SUATU NEGARA, MAKA LEMAH NEGARA ITU ----- BESAR ANGKATAN LAUT SUATU NEGARA, MAKA KUAT NEGARA ITU "

Minggu, 17 Oktober 2010

KORVET KLAS SIGMA : STATE-OF-ART TECHNOLOGY ALUT SISTA TNI AL

Dalam memperkuat armadanya TNI AL telah memprogramkan pengadaan dua korvet klas Sigma yang saat ini dibuat di galangan Schelde Belanda. Ini merupakan langkah modernisasi peralatan tempur angkatan laut yang cukup signifikan. Karena kapal kombatan ini tidak saja menerapkan teknologi kapal perang terkini namun juga mengaplikasikan inovasi teknologi rancang bangun kapal yang terintegrasi dengan modulasi secara geometris (Ship Intergrated Geometrical Modularity-Sigma)yang belum pernah diterapkan sebelumnya.

Penamaan Sigma diambil dari kepanjangan Ship Integrated Geometric Modularity Approach) yang berarti rancang bangun kapal yang terintegrasi dengan pendekatan modulasi secara geometris.
Data Umum Korvet Sigma
Panjang keseluruhan : 90,71 m
Panjang Garis Air : 83,52 m
Draft : 3,60 m
Lebar : 13,02 m
Bobot : 1.692 ton
Sistem Pendorong : Kombinasi disel dengan disel berupa 2 set mesin disel
SEMT Pielstick 20PA6B STC;2 propeler @5 blades
Disel Generator : 4 buah Caterpillar 3604C masing-masing berkekuatan
350 KW.
Kecepatan maksimum : 28 Knot
Jelajah : 18 Knot
ekonomis : 14 Knot
Jarak jelajah : 3600 mil laut pada 18 knot
4800 mil laut pada 14 knot
Ketahanan Operasi : 20 hari
Awak Kapal : 80 orang
Persenjataan :
Rudal anti kapal : Exocet MM40 Blok 2
Rudal anti pesawat : Mistral dengan 8 peluncur
Meriam utama : Otomelara 76 mm super rapid
Meriam pendukung : Vector G12 20 mm
Torpedo : 3A 244S Mod III/MU 90
Peralatan perang elektronika :
ECM : Decoy/Chaff launcher Terma SKWS
ESM : DR 3000
Tacticos mengintegrasikan monitor serba guna (multifunction Operator Console) dengan sensor dan persenjataan yang ada di kapal perang melalui sebuah saluran data yang bersifat redundant. Sistem ini memungkinkan operator kapal memilki data base real time dengan kecepatan processing yang tinggi.
Radar MW 08 memiliki kemampuan ganda yakni sebagai radar pengawasan (surveillance) dan radar peringatan dini (early warning) dengan kemampuan deteksi sejauh 125 km. Kemampuan deteksi dini tersebut ditunjang oleh radar pencari (tracking radar) Lirod Mk II yang mampu mengunci sasaran dan mempersulit target menghindar dari bidikan senjata. Untuk mendeteksi target bawah laut, kapal dilengkapi dengan sonar UMS 4132 yang memiliki jarak jangkau deteksi lebih dari 65 Km. Korvet ini juga dilengkapi dengan IFF System (Identification friend or foe) untuk menentukan apakah objek yang dihadapi kawan atau bukan kawan.
Senjata utama anti kapal permukaan lainnya pada korvet ini adalah empat rudal Exocet MM 40 Blok 2 buatan Aerospatiale Prancis.Rudal ini merupakan penyempurnaan Exocet MM 38 dan menggunakan radar sebagai seeker-nya (pencari target). Rudal yang berkecepatan 0,93 mach ini mampu menjangkau sasaran sejauh 70 Km. Sementara untuk menangkis serangan udara, kapal ini dilengkapi dengan dua set rudal Mistral buatan Matra Simbad Prancis yang masing – masing terdiri dari delapan peluncur. Mistral merupakan rudal anti serangan udara jarak pendek (sekitar 5 Km) dengan sistem homing pencari infra merah/pencari panas)
Senjata anti kapal selam yang dipasang pada korvet ini berupa dua set torpedo yang masing – masing terdiri dari tiga peluncur. Jenis torpedo yang dipilih adalah torpedo anti kapal selam Eurotorp MU 90 atau 3A 244S Mod III. Torpedo ini yang bisa menjangkau target sejauh 15 Km ini menggunakan sistem pencari homing pasif maupun aktif artinya pencarian sasaran berdasarkan kontak akuistik yang dihasilkan target atau bisa menggunakan sonar yang terdapat dalam senjata bawah air ini. Pengaktifkan hulu ledaknya berdasarkan efek tumburan (impact).
Teknologi Siluman
Salah satu ciri kapal tempur moderen adalah penerapan teknologi siluman (stealth) yang artinya kapal tersebut sulit dideteksi oleh kontak radar, penjejak infra merah, dan penjejak suara. Lambung kapal korvet Sigma didesain untuk memperkecil pantulan pancaran radar (radar cross section) dengan meminimalkan bentuk – bentuk bersudut dan meringkas semua sistem yang dipasang di bagian luar/dek.
Teknologi stealth lain yang diterapkan pada korvet sigma adalah pengurangan radiasi infra merah dengan maksud meminimalisasi deteksi rudal penjejak panas yang akan menyerang kapal.
Segmen teknologi siluman lain yang diterapkan pada korvet buatan Schelde adalah pengurangan radiasi suara bawah air (under water radiated noise).
Sensor dan Persenjataan
Korvet Sigma menerapkan sistem manajemen tempur mutakhir yang disertai sistem sensor dan persenjataan yang cukup moderen. Nantinya sistem manajemen tempur kapal menerapkan Tactical Information and Command System (Tacticos)berbasis komputer. Tacticos merupakan penyempurnaan sistem Sensor Weapon and Command(Sewaco) yang selama ini diterapkan TNI AL. Tacticos dilengkapi dengan empat buah monitor console untuk memudahkan komandan kapal dalam mengolah taktik pertempuran permukaan, pertempuran udara dan bawah air baik secara parsial maupun dalam waktu bersamaan.

Dalam menghadapi peperangan elektronika, korvet menggunakan Electronic Support Measure (ESM) DR-3000 untuk mengintersep pancaran sinyal elektronik lawan. Sedangkan untuk tataran Electronic Counter Measure (ECM) digunakan decoy/chaff Terma SKWS. Peralatan ini digunakan untuk mengecoh rudal yang akan menuju ke arah kapal.
Seperti halnya jenis korvet moderen saat ini, kapal ini dilengkapi dengan sarana pendaratan helikopter. Geladak helinya mampu didarati oleh helikopter anti kapal selam atau helikopter serba guna ukuran menengah (berbobot hingga 10 ton). Helikopter sejenis Super Puma bisa mendarat di kapal ini.
Sumber :
Naval Force N0 II/2003
-------------- No VI/2004
-------------- No I/2005
Jane Fighting Ship 2003-2004
Schelde Naval Patrol Series, Publikasi dari Royal Schelde
Korvet TNI AL Klas Sigma, brosur TNI AL
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar